![]() |
Gerbang/Pintu masuk |
Awalnya bukan niat yang tulus dari dalam hati untuk melanjutkan study ke sekolahan yang jauh dari rumah. Kalo dipikir-pikir, ngapain harus sekolah di tempat yang sangat jauh dari rumah. Toh, semua sekolah juga memiliki kualitas tersendiri yang menjadi andalannya. Kalo masalah kualitas dari lulusan salah satu sekolah, bukannya tergantung dari kepribadian anaknya? Bukannya sekolah hanya menjadi sarana yang menyediakan prasarana demi lulusan yang lebih baik? Tapi, memang inilah taqdir di balik rahasia yang Maha Kuasa. Kadang kala yang kita kerjakan tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan.
Akhirnya dengan tetesan air mata, saya berangkat meninggalkan keluarga tercinta. Meninggalkan ayah, umak, kakak, dan adik yang sangat menyayangi dan selalu merindukan akan keberadaanku di rumah(maklum, di rumah hanya ada ayah dan aku yang berjenis kelamin laki-laki, enam lainnya adalah perempuan). Meninggalkan sanak saudara yang juga sangat merindukanku. Meninggalkan teman-teman SD yang mungkin belum sempat minta maaf pada mereka atas tingkah laku yang selama ini banyak menyakiti hati mereka. Dan masih banyak lagi yang ditinggalkan demi menatap roda kehidupan yang baru.
Akhirnya pilihan melanjutkan Tsanawiyah jatuh pada Pesantren Darularafah. Pesantren yang dihuni oleh berbagai macam suku, bahasa, provinsi se-Indonesia. Inilah, awal yang bagus beradaptasi dengan orang yang beda karakter, bahasa, kebiasaan, pola hidup, dan lain-lainnya.
"Menangis" memang hal yang tidak bisa dihindarkan ketika melihat orang tua pergi pulang meninggalkan pintu gerbang pondok pesantren. Itu menandakan awal mula kehidupan yang baru akan dimulai. Dalam benak teringat raut wajah mereka, yang selama ini selalu ada dikala suka dan duka. Teringat akan pesannya yang mengatakan, "Tangisanmu sekarang adalah awal dari kebahagiaanmu di hari mendatang. Bertahanlah di pesanren ini, carilah teman sebanyak-banyaknya, ikuti aturan, maka kau akan dapat menikmati indahnya hidup di pesantren yang penuh ridho dari Allah ini". Motivasi seperti inilah yang akhirnya mengantarkanku hingga akhirnya bertahan selama 6 tahun dan menjadi alumni Seventeen Generation of Darularafah College. Dan gerbang itu akan selalu ada dalam hatiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar